Uhm tapi tidak, tentu saja aku Bohong. Aku tak rela, sama sekali tidak rela. Inilah masalahku, masalah hati dan pikiranku yang tak bisa berteman. Akal sehat dan logika ku sudah memerintahkan aku untuk rela, lepas dan ikhlas. Tapi hatiku, hati kecilku justru malah sekuat tenaga untuk tak pernah mengalah, untuk melawan logika ku, melupakan semua teori nyata. Menyuruhku untuk tak pernah melepasnya dan justru mengejarnya. Memeluknya agar tak pernah lepas dari diriku.
Ah gila! ini gila, mungkin aku jatuh terlalu keras, sampai tak ada lagi kekuatan pada diriku untuk mengatur semuanya. Bahkan mataku hampir buta, buta dari realita hidup yang bertentangan dengan hatiku. Mulutku hampir bisu, tak berani berucap apapun, tak berani untuk mengutarakan perasaanku. Aku menjadi lemah dan menjadi seseorang yang haus akan perhatian, lebih tepatnya, perhatian darinya. Sekarang aku tau, Aku terluka parah dan kini Aku jatuh sakit. Sakit hati.
Atau mungkin, aku ini malah sedang Perang. Perang melawan diriku sendiri, melawan perasaan yang liar, galak, dan keras kepala. Tak pernah mau mengalah dan pantang menyerah. Ternyata lebih sulit melawan diri sendiri dari pada melawan orang lain. Bagaimana mungkin diriku seolah berpencar menjadi dua. Yang satu kuat dan yang satu lemah. Yang kuat tak pernah siap menang, dan yang lemah pun tak pernah mau kalah. Dan karena aku sakit inilah, aku menjadi payah, tak bisa berkutik dan tak mampu berjuang dalam perang ini. Aku ingin jujur tapi tak berani, Aku ingin rela tapi tak pernah ikhlas. Jadi apa mauku ini? hah?!
No comments:
Post a Comment